Bagi seorang wanita karir, meeting dengan kolega adalah salah satu rutinitas dari sekian banyak aktivitas yang Anda jalani setiap harinya. Pusing, suntuk, dan kepala yang nyaris meledak merupakan salah satu ciri yang Anda rasakan setiap selesai meeting. Apalagi jika Anda harus meeting dengan kolega internasional. Nah, untuk menghilangkan kepenatan, yuk coba berkenalan dengan tiga buku recommended berikut ini! Siapa tahu rasa pusing Anda bisa hilang karena tenggelam dalam buku rekomendasi berikut ini:
- For Once In My Live – Marianne Kavanagh
Everyone has a soul mate… but what if you never find each other? Bagi Anda penggemar novel One Day karya David Nicholls, Anda akan menyukai novel For Once In My Life. Novel yang berfokus pada kisah cinta yang missed connection namun manis dan tragis ini akan memperkenalkan Anda pada dua tokoh yang lovable: Tess dan George. Tess adalah perempuan dengan kehidupan yang tanpa cela: ia mempunyai pekerjaan, berkencan dengan seorang akuntan yang telah dikencaninya sejak universitas, dan memiliki sebuah flat yang ditinggalinya bersama sahabatnya. Kemudian, ada George; seorang musisi jazz brilian yang sangat percaya pada kisah romantis. Baik Tess maupun George merasa bahwa mereka terjebak dengan pasangan yang sama sekali tidak bisa memahami mereka. Tess dan George berada di lingkungan yang sama namun tidak benar-benar saling kenal. Keduanya hidup di London, berada di universitas yang sama, dan hampir sebagian besar teman-teman mereka setuju bahwa keduanya sangat cocok. Namun, takdir berkata lain. Tess dan George baru benar-benar bertemu beberapa tahun setelahnya, dalam sebuah pesta ulang tahun. Keduanya merasakan kecocokan dan mereka terlibat dalam hubungan rollercoaster yang tanpa ujung.
- The Phantom of Fifth Avenue – Meryl Gordon
Lahir di tengah keluarga yang terkemuka dengan seorang ayah yang berada dalam jajaran pria terkaya kedua di Amerika, hidup Huguette Clark seolah sempurna. Kekayaan sudah menjadi bagian dari kehidupannya sejak kecil. Menginjak usianya yang ke 22 tahun, Huguette mewarisi kekayaan sebesar $50 juta dan memutuskan untuk menikah dengan seorang teman kecilnya yang bernama William MacDonald Gower. Sayangnya, hubungan tersebut tidak berjalan lancar dan berakhir di meja persidangan. Setelah mengalami serangkaian kehidupan percintaan yang tidak lancar, Huguette mulai menarik diri dari masyarakat dan berubah menjadi modern day Miss Havisham (karakter dalam Great Expectations, novel klasik karya Charles Dickens. Hidupnya seolah berada di sebuah sangkar emas, dengan kekayaan yang melimpahinya namun terasa kosong dan hampa.
- Loving Ami: A Mother’s Story – Jane Winehouse
Amy Winehouse tampaknya telah menjadi seorang legenda dalam dunia musik. Namanya begitu melambung, dikenal banyak orang, dan talentanya tidak perlu diragukan lagi. Banyak yang menyayangkan kematian Amy ketika usia perempuan hebat ini menginjak 27 tahun, tepat ketika namanya sedang melambung dan kesuksesan tengah berada di dalam genggamannya. Namun, siapakah Amy sebenarnya? Tidak ada yang benar-benar tahu siapa Amy. Melalui buku biografi ini, Jane Winehouse, ibunda Amy, memaparkan kenangan-kenangannya bersama putri tercinta yang tidak pernah terungkap oleh media. Sebuah heartbreaking memoir yang akan membuat perasaan Anda menghangat dan mampu mengapresiasi sisi lain dari pribadi Amy Winehouse yang mungkin belum pernah Anda ketahui.
Artikel ini bersumber dari tipsindonesia.com.